Kamis, 16 Juni 2016

Heuristic Evaluation dan Uji Usabilitas pada Aplikasi KAI Access

Hello Word…!
 
Akhirnya saya ngeblog lagi yang ke dua kali. Kali ini saya akan membahas tentang evaluasi heuristik yang saya lakukan terhadap aplikasi mobile Kereta Api Indonesia Access yang bisa kalian unduh di sini. Aplikasi KAI Access ini dibuat untuk melayani masyarakat dalam melakukan transaksi pemesanan tiket kereta api secara online. Sebelum saya masuk ke pokok pembahasan, sedikit akan saya jelaskan mengenai evaluasi heuristik. 


Menurut Nielsen (1995), evaluasi heuristik (heuristic evaluation) adalah metode yang digunakan untuk menemukan kesalahan pada desain antarmuka. Nielsen mejelaskan ada 10 prinsip umum desain antarmuka yang dapat digunakan, yaitu:
  • Visibility of system status
    Sistem harus selalu memberi tahu pengguna
    apa yang sedang terjadi, sedang melakukan apa, di bagian apa.
  • Match between system and the real world
    sistem harus “berbicara” dengan bahasa, kata, frasa, serta konsep yang mudah dimengerti dan terbiasa bagi pengguna. Lebih baik bahasa yang digunakan sesuai di kehidupan nyata.
  • User control and freedom
    Pengguna sering melakukan kesalahan dalam tugasnya dan memerlukan tanda atau tombol “
    emergency exit” untuk meninggalkan kesalahannya tersebut tanpa harus melakukan prosedur tambahan lainnya. Mendukung untuk melakukan undo dan redo
  • Consistency and standards 
    Pengguna tidak dibuat bingung dengan perkataan, situasi, ataupun tindakan yang berbeda-beda, padahal memiliki arti yang sama saja
  • Error prevention
    Menggunakan pesan error dengan membuat desain yang baik sehingga membuat pengguna menghindari kesalahan yang akan dilakukan sejak pertama kali.
  • Recognition rather than recall
    Jangan membuat
    user mengingat-ingat apa yang harus dilakukan setelahnya.
  • Flexibility and efficiency of use
    Permudah dan percepat pengguna
    untuk melakukan setiap tugasnya.
  • Aesthetic and minimalist design
    Dialog jangan berisi informasi yang tidak relevan atau yang jarang tidak dibutuhkan
  • Help users recognize, diagnose, and recover from errors
    Pesan kesalahan harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana (tanpa kode), tepat menunjukkan masalah, dan benar-benar memberikan solusi.
  • Help and documentationMenyediakan bantuan dan dokumentasi akan sangat membantu pengguna dalam menggunakan sistem.
Nielsen membagi kedalam 4 kategori penilaian (skala severitas). Skala yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan masalah kegunaan yang ditemukan selama melakukan teknik heuristic evaluation adalah sebagai berikut:
  • 1 = Cosmetic : not to be fixed (kesalahan kosmetik, tidak perlu diperbaiki).
  • 2 = Minor : need fixing but low priority (masalah minor, butuh perbaikan dengan prioritas rendah).
  • 3 = Major : need fixing and high priority (masalah mayor, penting untuk diperbaiki sehingga harus diberi prioritas yang tinggi).
  • 4 = Catastrophe: imperative to fix (bencana, sangat penting untuk diperbaiki).
Pada kesempatan ini saya akan membahas pelanggaran terhadap 5 dari 10 prinsip diatas pada aplikasi KAI Access. Ke- 5 prinsip tersebut adalah :
  1.  Visibility of system status
  2.  Consistency and standards
  3.  Error prevention
  4. Help users recognize, diagnose, and recover from errors 
  5. Rekap Evaluasi Heuristik
Setelah saya melakukan Evaluasi Heuristik, dilanjutkan dengan melakukan pengujian usabilitas pada aplikasi yang sama, yaitu Uji Usabilitas pada Aplikasi KAI Access.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar